Thursday, August 20, 2015

This is... Arts.

Salam 'Alayk.

My tutor once said, "you should have take art course". Shocked by her comment, I only gaze on her while my mind trying to interpret the sentence.

She realize I'm in daydreaming-stance. Then she smile and said, "Medic is all about arts; the moment you begin the anamnesis on the patients until they are discharged, is depends on your knowledge." "In UK, the doctors tends to diagnose by using USG, CT's, and X-ray to make sure nothing is missed. Meanwhile here in Indonesia, we don't have such luxury budget which leads us to carefully rule out the unlikely. Never be afraid of having several differential diagnosis because we're doctors not God. We cannot gamble on patients life."

It was only a time she ever tutoring us, but we'll remember the lesson. Yes, her name is derived from word "semi-arts" (a title held by future doctors in Dutch).

p/s: struggle is ended, suffering is not.

Memori_01

Situasi 1 :
Sewaktu menunggu giliran memperbaharui KP di JPN Johor Bahru, aku terlihat kelibat seseorang yang aku kenal. Lalu aku mendekatinya dan menyapa...

Aku : Salam. Eh, Rashid. Lama tak nampak. Kau apa cerita sekarang?
(nota: aku sangat kenal Si Rashid ni)

Rashid : Err, kita kenal ke?

Aku : ...

Situasi 2 :
Ketika membelek-belek laman 'facebook', aku ternampak rakan sekelas ketika sekolah rendah. Lantas aku menekan butang 'add' dan menyapa melalui pesanan...

Aku : Hey, Avinash! You were from SKTU 2 in 1995 - 2001, right? I'm your classmates in 4 Hamka, and we sat in 1 group along with Diana and Alif. How are you? It's been a long time.. =)

(Selang 1 hari kemudian, beliau membalas...)

Aviansh : Hey, what's up? I'm fine man. Yeah, I am but sorry... I didn't remember you.

Aku : ...

Situasi 3, 4, 5 dan seterusnya juga lebih kurang. Aku seorang...Ninja.

"tak penting pun orang ingat kita atau tidak, yang penting memori yang ada kita jaga dan hargai"



*****


*apa-apa perkara hebat kita lakukan hari ini suatu hari kelak orang akan menganggap biasa. Jangan mahu diri didefinisikan sebagai apa yang kita punya.


"It's not who you are underneath, but what you do that defines you" - Bruce Wayne


"If I am what I have, and I lose what I have, who then am I? - Erich Fromm



Natural


Hidup ini ditentukan oleh pilihan. Seringkali kita dihadapkan dengan pilihan yang mana menjadi seorang yang "atas pagar" bukanlah pilihan mudah.

Ironinya bila kita menyokong sesuatu argumentasi dilontarkan oleh suatu pihak (puak A) kerana argumentasinya yang munasabah dan masuk akal, kita digelar pro-"puak A" oleh pihak yang lain (puak B). Dan apabila kita memihak kepada argumentasi puak B dalam isu berbeza pula, kita digelar pro-"puak B" oleh puak A tadi.

Kelakar.. Kita ni sokong orang yang berkata atau hujahnya? Posisi kita seolah-olah adalah musuh kedua pihak tersebut. Bak kata pepatah "Ditelan mati emak, diluah mati bapak", Nak kemam sampai bila?

Sedih bila melihat orang terlalu taksub sehingga tak dapat lagi membezakan hitam dengan putih.